Container Icon

ESSAY
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG BAIK 







Ditulis Oleh:
                                    Nama              : Siti Tristania .K.
                                    NIM                : ACA 111 0022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2014
Essay (Uraian)
Tema: Pendapat tentang bagaimana suatu pembelajaran matematika yang baik di dalam kelas. Bayangkan menjadi seorang pengajar di dalam kelas
Pendidikan merupakan suatu proses yang pasti terjadi pada setiap individu di dunia. Thompson mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sifatnya.      Pendidikan dapat membantu seseorang berkembang dan menjadi seorang individu yang lebih baik. Pentingnya pendidikan bagi perkembangan setiap individu membuat pemerintah mengatur tingkatan pendidikan formal pada jenjang pendidikan sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).
Salah satu mata pelajaran yang dipelajari pada setiap jenjang pendidikan adalah matematika. Matematika merupakan ilmu yang mempelajari objek-objek abstrak. Menurut Suwarsono matematika adalah ilmu yang memiliki sifat khas yaitu; objek bersifat abstrak, menggunakan lambang-lambang yang tidak banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan proses berpikir yang dibatasi oleh aturan-aturan yang ketat. Abstraknya objek-objek yang dipelajari dalam matematika sering kali membuat seorang peserta didik kesulitan untuk memahaminya.
Berdasar pada pengalaman pribadi saya mengenai matematika, sebelum saya mengenal mata pelajaran matematika di sekolah dasar, saya terlebih dulu belajar berhitung di TK. Akan tetapi sebelum saya mengetahui matematika di SD saya terlebih dahulu lebih banyak mendengar jika matematika merupakan pelajaran yang sulit, dan saya juga sempat merasakan dan berfikir jika matematika merupakan pelajar yang sulit sehingga bahkan sebelum berangkat sekolah saya sudah terlebih dahulu malas untuk mempelajari matematika. Karena alasan tersebut saya tidak pernah mendapatkan nilai sepuluh (10) dan pernah mendapatkan nilai nol (0) untuk mata pelajaran matematika dari kelas 1 SD sampai kelas 4 SD. Karena hal tersebut akhirnya saya belajar disebuah lembaga belajar dan menemukan pengajar yang cocok dalam mengajarkan matematika, sehingga nilai matematika saya membaik sampai sekarang.
Sulitnya pemahaman anak didik pada setiap materi pembahasan matematika yang diajarkan disekolah dapat dikarenakan banyaknya faktor yang berasal dari dalam diri anak didik dan yang berasal dari seorang pengajar. Salah satu faktor kesulitan belajar matematika yang berasal dari dalam diri anak didik seperti kesan pertama matematika yang sulit dan ribet difikiran setiap anak didik. Seorang anak didik yang telah tertanam kesan tersebut di dalam fikirannya sebelum dia berangkat ke sekolah dan mempelajari serta mengenal matematika sudah memiliki motivasi yang kecil untuk mengerti pembelajaran matematika yang akan diterimanya disekolah. Setibanya disekolah dan saat anak didik tersebut memulai jam pelajaran matematikanya pengajar yang kurang antusias dalam mengajarkan materi pembelajaran matematika, cara pengajaran yang kurang baik, serta tidak tepatnya metode atau model pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi akan membuat anak didik bosan dan jenuh.
Sulitnya pemahaman anak didik dalam belajar matematika yang berasal dari pengajar adalah pengajar yang membosankan, pengajar yang membuat ngantuk saat menjelaskan di dalam kelas, pengajar yang lebih banyak menjelaskan sambil membelakangi anak-anak didiknya, sulitnya anak didik membayangkan hal-hal abstrak yang dipelajari, dll. Sangat jarang seorang pengajar matematika dapat menjelaskan materi matematika dengan menarik dan tidak banyak pengajar matematika yang dapat menggunakan metode atau model pembelajaran yang baik dalam menggali pengetahuan anak didiknya pada materi yang akan diajarkan.
Karena beberapa faktor yang berasal dari dalam diri dan dari pengajar tersebut anak didik yang datang disekolah dengan motivasi yang kecil untuk belajar matematika akan memiliki motivasi yang lebih kecil lagi untuk belajar matematika, sedangkan anak didik yang memiliki motivasi yang besar dari rumah untuk belajar matematika mungkin motivasi tersebut akan berkurang karena kurang bermaknanya proses pembelajaran yang sedang berangsung.  Pembelajaran matematika yang membosankan, membuat ngantuk, dan dianggap sulit oleh anak didik bahkan sebelum mereka mempelajari dan mengenal matematika inilah yang merupakan kendala yang paling sering dihadapi oleh pengajar matematika.
Pembelajaran yang kurang bermakna akan lebih berpotensi membuat para anak didik lebih menakuti dan mensegani matematika apa lagi untuk belajar dan memahaminya. Ketakutan dan keseganan tersebut akan membuat prestasi serta hasil pembelajaran yang kurang baik dari setiap anak didik, padahal suksesnya suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari tingkat pemahaman anak didik dalam pelajaran serta prestasi anak didik dalam hasil pembelajaran tersebut. Menurut Hamalik hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu. Pembelajaran adalah saat seorang pengajar berinteraksi dengan peserta didik melalui proses pengajaran materi di dalam kelas yang bertujuan mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan anak didik dengan menggunakan komponen-komponen yang mendukung perkembangan anak didik seperti media belajar, fasilitas belajar, dll.
Sebelum mengajarkan suatu materi di dalam kelas lebih baik jika seorang pengajar mempelajari terlebih dahulu apa yang kan disampaikannya didalam kelas sehingga pengajar tersebut siap untuk menyampaikan informasi mengenai materi tersebut pada anak-anak didiknya dan juga siap untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan oleh peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung. Jika materi yang akan di sampaikan dapat menggunakan alat peraga ada baiknya jika pengajar tersebut membuat alat peraga. Menurut Gagne alat peraga merupakan komponen sumber. Gagne mendefinisikan alat peraga sebagai komponen belajar di lingkungan anak didik yang dapat merangsang anak didik untuk belajar. Maka keberadaan alat peraga dapat sangat mempengaruhi pengetahuan anak didik karena anak didik dapat memaksimalkan kemampuannya dalam bereksperimen sambil memahami materi yang diajarkan pengajar dengan menggunakan alat peraga.
Kemudian seorang pengajar merencanakan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukannya didalam kelas saat menyampaikan materi tersebut. Suatu rencana pembelajaran yang baik tidak selalu berjalan dengan baik dan suatu rencana pembelajaran yang kurang baik tidak selalu berjalan dengan tidak baik. Karena suksesnya langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan seorang pengajar bergantung pada bagaimana cara pengajar tersebut menerapkan langkah-langkah pembelajarannya di dalam kelas, menyampaikan tujuan pembelajarannya pada anak didik, dan memotivasi anak-anak didiknya untuk bersemangat dalam mempelajari materi yang disampaikan.
Setelah mempelajari materi yang akan diajarkan, memperhatikan alat peraga, dan merencanakan langkah-langkah pembelajaran seorang pengajar juga harus memperhatikan metode atau model pembelajaran apa yang akan diterapkan dan digunakannya didalam kelas untuk lebih mempermudah pemahaman anak didik pada materi yang akan disampaikan. Tepat atau tidaknya suatu metode dan model pembelajaran dapat dilihat pada akhir proses pembelajaran berlangsung saat hasil akhir penilaian pengajar terhadap anak-anak didik.
Jika suatu metode atau model pembelajaran tidak berjalan dengan baik, seorang pengajar dapat mencoba metode atau model pembelajaran yang lebih baik di lain waktu. Seorang pengajar yang menggunakan alat peraga sebagai alat untuk memaksimalkan proses pembelajarannya juga harus memperhatikan apakah metode atau model yang digunakan cocok dengan alat peraga yang akan digunakan saat proses pembelajaran berlangsung.
Saat proses pembelajaran akan dilakukan lebih baik seorang pengajar memperhatikan dan mengamati kondisi anak-anak didiknya di dalam kelas serta lingkungan belajar di dalam kelas. Sebelum melakukan proses pembelajaran akan lebih baik jika pengajar mengetahui apakah anak didik-anak didiknya nyaman dengan lingkungan belajarnya di dalam kelas. Pengajar sebaiknya membuat lingkungan belajar senyaman mungkin yang dapat dia lakukan untuk memperlancar proses pembelajaran. Kemudian pengajar berusaha sebaik mungkin untuk memperhatikan kondisi fisik setiap anak didiknya.
Suksesnya proses pembelajaran didalam kelas juga bergantung pada kondisi fisik seorang anak didik. Jika terdapat beberapa anak didik yang memiliki kondisi fisik yang kurang baik, lebih baik pengajar memberikan perhatikan yang lebih pada anak didik tersebut. Karena kebanyakan anak didik yang memiliki kondisi fisik yang kurang sehat akan kurang memperhatikan dan sulit untuk mengikuti proses belajar dengan baik didalam kelas.
Setelah memperhatikan keadaan peserta didiknya lebih baik jika seorang pengajar mengecek kembai kemampuan prasyarat materi yang terlebih dulu harus dipahami oleh anak didik-anak didiknya sebelum pengajar melanjutkan proses pembelajaran ke materi yang selanjutnya. Sehingga saat proses pembelajaran materi yng selanjutnya tidak ada anak didik yang kebingungan.
Saat semua anak didik telah siap menerima materi selanjutnya dan telah memahami materi prasyaratnya terebih dahulu pengajar menyampaikan materi yang akan diajarkannya dan menyampaikan tujuan dari proses pembelajaran yang berlangsung. Setelah para anak didik mengetahui tujuan mereka mempelajari materi yang akan diajarkan, pengajar harus memotivasi para anak didik untuk bersemangat mempelajari materi yang diajarkan.
Setelah anak didik mengetahui tujuan pembelajaran dan telah termotivasi untuk belajar maka pengajar dapat menyampaikan masalah matematika yang menyangkut materi dan mempersilahkan setiap anak didik untuk memikirkan solusi dari masalah yang disampaikan. Jika seorang pengajar menggunakan pembelajaran kooperatif, setelah pengajar mempersilahkan anak didik memikirkan masalah tersebut menurut pandangan mereka masing-masing, pengajar membagi anak didik menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan penyelesaian dari masalah matematika yang telah disampaikan tadi. Untuk langkah-langkah selanjutnya pengajar dapat mengikuti langkah-langkah dari tipe pembelajaran kooperatif.
Maka pembelajaran yang baik di dalam kelas adalah saat seorang pengajar terlebih dahulu belajar mengenai materi yang akan disampaikannya, kemudian memikirkan apa alat peraga yang cocok, baik dan pas yang dapat digunakan oleh anak-anak didiknya saat proses pembelajaran, memikirkan metode atau model pembelajaran apa yang dapat memaksimalkan penggalian pengetahuan oleh anak didik dan memaksimalkan penggunaan alat peraga dalam memahami materi yang diajarkan. Saat proses pembelajaran berlangsung seorang pengajar lebih baik memperhatikan keadaan anak-anak didiknya dan membuat lingkungan belajar yang senyaman mungkin bagi anak-anak didiknya untuk belajar di dalam kelas.
Kemudian pengajar mengecek apakah kemampuan anak-anak didiknya pada materi yang diajarkan sebelumnya sudah baik. Jika kemampuan anak-anak didiknya pada materi sebelumnya sudah baik maka pengajar dapat melanjutkan penjelasan ke materi yang selanjutnya. Jika materi prasyarat dari materi selanjutnya bukanlah materi yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya seorang pengajar lebih baik jika mengecek kemampuan anak didiknya mengenai materi prasyarat agar saat membahas materi selanjutnya tidak terjadi kesulitan yang disebabkan kurang mampunya anak didik pada materi prasyarat.

Lalu pengajar menyampaikan tujuan dari pembelajaran materi tersebut dan memotivasi anak didik agar bersemangat dalam mempelajari materi tersebut. Mungkin dengan berjalan dengan baiknya hal-hal tersebut seuatu proses pembelajaran dapat terlaksana lebih baik dan dapat menghasilkan sesuatu yang baik bagi anak-anak didik.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar